Minggu, 13 September 2015

ALAT UKUR BESARAN POKOK

ALAT UKUR BESARAN POKOK

B. Alat Ukur Besaran Pokok
1. Alat Ukur Besaran Pokok
a. Alat Ukur Besaran Panjang
            berikut adalah alat ukur panjang dari yang sederhana sampai yang lebih teliti.
      Mistar
Mistar plastik atau mistar mika banyak digunakan oleh siswa sekolah. Mistar mempunyai ketelitian sampai dengan 1 mm. Ketelitian alat adalah kemampuan alat untuk mengukur hingga skala terkecil.
1    Jangka Sorong
Untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi digunakan suatu alat yang dinamakan jangka sorong (sketmatch). Ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,001 mm (seperseratus milimeter). Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.

Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala nonius. Ketelitian alat ini sampai dengan 0,01 mm (seperseribu milimeter).
Masih ada lagi alat uku besaran panjang lainnya yang sering kamu lihat, antara lain meteran gulung (rol meter), baik dari kain maupun baja, dan meteran lipat, baik dari kayu maupun baja.
b. Alat Ukur  Besaran Massa
Alat ukur besaran massa yang ada di pasaran, antara lain timbangan pasar, timbangan gantung, timbangan beras (dechin) dan timbangan badan.
Jenis alat ukur massa
1.    Neraca Analog
a)      Neraca dua lengan
Cara kerja neraca dua lengan, yaitu sebelum digunakan sekrup neraca diputar sehingga jarum menunjukkan pada skala nol. Ini berarti kedua daun timbangan sudah seimbang. Selanjutnya, benda ditaruh pada daun kiri dan anak timbangan di daun timbangan sebelah kanan. Neraca dua lengan yang memiliki ketelitian tinggi adalah timbangan emas.
b) Neraca Tiga Lengan
Pada neraca tiga lengan, penunjuk harus menunjukkan angka nol terlebih dahulu. Setelah benda diletakkan, ketiga penunjuk digerakkan sampai pada posisi seimbang. Pada neraca tiga lenganmempunyai tiga lengan skala yang terdiri atas lengan dengan setiap garisnya yang terdekat bernilai 100 gram. Lengan kedua setiap garis yang berdekatan mempunyai nilai 10 gram. Dan lengan ketiga mempunyai skala dengan dua garis yang berdekatan bernilai 1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca ini umumnya digunakan di laboratorium untuk mengukur massa bahan-bahan kimia. Neraca ini juga memiliki ketekitian yang tinggi.

c. Alat Ukur Besaran Waktu
Pengukur waktu adalah alat yang dapat menunjukkan waktu pada saat itu dan alat yang dapat menunjukkan lamanya sebuah proses berlangsung.
1)      Jam Pasir
Jam pasir merupakan alat ukur waktu paling lama yang pernah dibuat orang dan sekarang tidak lazim lagi digunakan. Cara penggunaannya adalah botol yang ada pasirnya diletakkan di atas dan pasir yang akan mengalir ke botol kedua di bawahnya melalui celah sempit. Waktu yang digunakan oleh pasir untuk mengalir sampai habis menunjukkan waktu yang diperlukan oleh sebuah proses.
2) Arloji dan Jam Beker
       Arloji dan jam beker memiliki fungsi sama, yaitu dapat menunjukkan waktu, tetapi bukan alat penghitung waktu sebuah proses.
3) Stopwatch
Stopwatch memiliki fungsinya sama seperti jam pasir. Jam pasir digunakan pada zaman kuno. Sedangkan stopwatch termasuk peralatan modern. Cara memakainya, apabila suatu proses mulai kita tekan tombol star dan apabila proses selesai kita tekan tombol stop.
2. AlatUkur Besaran Turunan
a. Alat Ukur Besaran Volume
            Volume benda beraturan dapat diukur dengan alat ukur panjang, seperti mistar kemudian menggunakan perhitungan atau rumus di dapatkan benda tersebut. Volume benda tidak beraturan dapat diukur dengan gelas ukur, yaitu dengan memasukkan air ke dalam gelas ukur pada volume tertentu kemudian masukkan benda tidak beraturan tersebut ke dalam gelas ukur. Untuk mengetahui volume benda itu, hitung selisih volume awal air di gelas ukur dengan volume air dan benda di gelas ukur.
b. Alat Ukur Besaran Krcepatan
kecepatan, seperti kecepatan mobil dan sepeda motor dapat diukur dengan menggunakan spidometer.
c. Alat Ukur Besaran Gaya
Gaya dapat diukur dengan neraca pegas atau biasa disebut dinamometer.
3. Kesalahan Pengukuran
a.Kesalahan kalibrasi (penyesuaian), misalnya pada saat kita mempergunakan alat penimbang badan, jarum pada pembacaan harus digeser ke angka nol terlebih dahulu.
b. Kesalahan alat, misalnya akibat melemahnya pegas yang digunakan  (karena faktor usia) sehingga mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala.
c. Kesalahan paralaks atau kesalahan pembacaan sehubungan dengan posisi mata terhadap alat ukur. Pandangan mata tegak lurus terhadap skala yang dibaca.

4.  Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok dan Besaran Turunan
a. Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok
1) Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Panjang
2)Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Massa
3)Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Waktu

b. Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Turunan
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar