ALAT UKUR BESARAN POKOK
B. Alat Ukur Besaran
Pokok
1. Alat Ukur
Besaran Pokok
a. Alat
Ukur Besaran Panjang
berikut
adalah alat ukur panjang dari yang sederhana sampai yang lebih teliti.
Mistar
Mistar plastik atau mistar mika
banyak digunakan oleh siswa sekolah. Mistar mempunyai ketelitian sampai dengan
1 mm. Ketelitian alat adalah kemampuan alat untuk mengukur hingga skala
terkecil.
1 Jangka
Sorong
Untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi digunakan suatu alat
yang dinamakan jangka sorong (sketmatch).
Ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,001 mm (seperseratus milimeter).
Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.
Mikrometer
sekrup
Mikrometer
sekrup memiliki skala utama dan skala nonius. Ketelitian alat ini sampai dengan
0,01 mm (seperseribu milimeter).
Masih ada lagi alat uku besaran panjang
lainnya yang sering kamu lihat, antara lain meteran gulung (rol meter), baik
dari kain maupun baja, dan meteran lipat, baik dari kayu maupun baja.
b. Alat Ukur Besaran Massa
Alat ukur besaran massa yang ada di pasaran,
antara lain timbangan pasar, timbangan gantung, timbangan beras (dechin) dan
timbangan badan.
Jenis alat ukur massa
1. Neraca Analog
a) Neraca dua lengan
Cara kerja neraca dua
lengan, yaitu sebelum digunakan sekrup neraca diputar sehingga jarum
menunjukkan pada skala nol. Ini berarti kedua daun timbangan sudah seimbang.
Selanjutnya, benda ditaruh pada daun kiri dan anak timbangan di daun timbangan
sebelah kanan. Neraca dua lengan yang memiliki ketelitian tinggi adalah
timbangan emas.
b)
Neraca Tiga Lengan
Pada neraca tiga lengan, penunjuk
harus menunjukkan angka nol terlebih dahulu. Setelah benda diletakkan, ketiga
penunjuk digerakkan sampai pada posisi seimbang. Pada neraca tiga
lenganmempunyai tiga lengan skala yang terdiri atas lengan dengan setiap garisnya
yang terdekat bernilai 100 gram. Lengan kedua setiap garis yang berdekatan
mempunyai nilai 10 gram. Dan lengan ketiga mempunyai skala dengan dua garis
yang berdekatan bernilai 1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca ini umumnya digunakan di
laboratorium untuk mengukur massa bahan-bahan kimia. Neraca ini juga memiliki
ketekitian yang tinggi.
c.
Alat Ukur Besaran Waktu
Pengukur waktu adalah alat yang
dapat menunjukkan waktu pada saat itu dan alat yang dapat menunjukkan lamanya
sebuah proses berlangsung.
1)
Jam Pasir
Jam pasir merupakan alat ukur waktu paling lama yang
pernah dibuat orang dan sekarang tidak lazim lagi digunakan. Cara penggunaannya
adalah botol yang ada pasirnya diletakkan di atas dan pasir yang akan mengalir
ke botol kedua di bawahnya melalui celah sempit. Waktu yang digunakan oleh
pasir untuk mengalir sampai habis menunjukkan waktu yang diperlukan oleh sebuah
proses.
2)
Arloji dan Jam Beker
Arloji dan jam beker memiliki fungsi
sama, yaitu dapat menunjukkan waktu, tetapi bukan alat penghitung waktu sebuah
proses.
3)
Stopwatch
Stopwatch memiliki fungsinya sama seperti jam pasir.
Jam pasir digunakan pada zaman kuno. Sedangkan stopwatch termasuk peralatan
modern. Cara memakainya, apabila suatu proses mulai kita tekan tombol star dan apabila proses selesai kita
tekan tombol stop.
2. AlatUkur Besaran Turunan
a. Alat Ukur Besaran Volume
Volume benda beraturan dapat diukur
dengan alat ukur panjang, seperti mistar kemudian menggunakan perhitungan atau
rumus di dapatkan benda tersebut. Volume benda tidak beraturan dapat diukur
dengan gelas ukur, yaitu dengan memasukkan air ke dalam gelas ukur pada volume
tertentu kemudian masukkan benda tidak beraturan tersebut ke dalam gelas ukur.
Untuk mengetahui volume benda itu, hitung selisih volume awal air di gelas ukur
dengan volume air dan benda di gelas ukur.
b. Alat Ukur Besaran Krcepatan
kecepatan,
seperti kecepatan mobil dan sepeda motor dapat diukur dengan menggunakan
spidometer.
c. Alat Ukur Besaran Gaya
Gaya
dapat diukur dengan neraca pegas atau biasa disebut dinamometer.
3. Kesalahan Pengukuran
a.Kesalahan kalibrasi (penyesuaian), misalnya pada
saat kita mempergunakan alat penimbang badan, jarum pada pembacaan harus
digeser ke angka nol terlebih dahulu.
b. Kesalahan alat, misalnya akibat melemahnya pegas
yang digunakan (karena faktor usia)
sehingga mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala.
c. Kesalahan paralaks atau kesalahan pembacaan
sehubungan dengan posisi mata terhadap alat ukur. Pandangan mata tegak lurus
terhadap skala yang dibaca.
4. Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok
dan Besaran Turunan
a.
Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok
1) Percobaan
Menggunakan Alat Ukur Besaran Panjang
2)Percobaan
Menggunakan Alat Ukur Besaran Massa
3)Percobaan
Menggunakan Alat Ukur Besaran Waktu
b.
Percobaan Menggunakan Alat Ukur Besaran Turunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar