Jenis
otot
1)
Otot
rangka
Otot rangka (otot lurik) merupakan otot yang melekat
dan menggerakan tulang rangka. Otot
rangka mampu menggerakan tulang karena otot dapat memanjang (relaksasi), dan
memendek (kontraksi). Hasil penggerakan otot menyebabkan tulang-tulang yang
menjadi tempat perlekatan otot dapat digerakan.
Gerak
apapun yang dapat digerakan oleh tubuh dikarenakan kedua ujung otot melekat
pada dua tulang yang berbeda. Kedua tulang tersebut dihubungkan oleh sendi. Otot
rangka jika dilihat dengan mikroskop terlihat beberapa sel-sel otot berbentuk
serabut halus panjang (miofibril). Otot rangka mengandung banyak inti sel
(multinukleus) dan tampak garis-garis terang diselingi garis-garis gelap yang melintang. Oleh karena otot rangka
disebut otot lurik atau otot serat lintang. Sel-sel serabut otot bersatu dalam
suatu kelompok berbentuk berkas-berkas yang disebut fasikuli. Berkas otot
diliputi oleh selaput yang disebut fasia propia. Beberapa berkas otot bergabung
membentuk otot. Setiap otot dibungkus lagi oleh selaput yang disebut fasia
superfisialis. Gabungan otot yang membentuk kumparan yang menggembung pada
bagian tengahnya yang disebut empal atau ventrikal otot. Ventrikal otot
memiliki daya kontraksi daya elastisitas yang tinggi sehingga dapat memanjang
dan memendek. Bagian ujung ventrikal otot mengecil,liat dan keras yang disebut
tendon atau urat otot.
Gerak otot rangka mencakup gerak
yang dilakukan oleh tangan dan kaki, missalnya berjalan, makan, dan menulis.
Gerak otot rangka diatur oleh saraf pusat (otak). Meskipun gerak otot rangka
menurut saraf sadar, otot rangka juga mengalami kejenuhan jika bergerak
terus-menerus. Otot rangka dapat digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan
mioglobin pigmen otot penyususnya yaitu otot merah dan otot putih. Otot merah
memiliki banyak mioglobin dibandingkan otot putih. Mioglobin merupakan senyawa
protein yang berfungsi mengikat molekul-molekul oksigen. Oksigen yang dikat
oleh mioglobin berperan penting untuk respirasi sel-sel otot rangka. Respirasi
sel-sel otot rangka akan menghasilkan energy yang penting untuk melakukan
aktivitas gerak.
2)
Otot
polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk
gelendong dengan satu inti sel yang terletak ditengah. Pengamatan dengan menggunakan
mikroskop menunjukan bahwa otot polos tidak memiliki garis-garis melintang
seperti otot rangka. Otot polos tidak melekat pada tulang rangka tubuh.
Aktivitasnya lambat namun geraknya beruntun. Otot polos mampu berkontraksi
dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Gerak otot polos tidak
menurut kehendak kita karena dikontol oleh saraf tidak sadar (saraf otonom)
sehingga disebut otot tidak sadar. Otot polos dapat dijumpai pada pada dinding
penyususn organ tubuh bagian dalam. Misalnya pada saluran pernapasan
,pencernaan reproduksi, pembuluh darah, dan getah bening.
3)
Otot
jantung
Otot jantung hanya dijunpai pada dinding jantung dan
vena kava yang memasuki jantung.sayatan diding otot jantung menunjukan sel-sel
otot ajntung menyerupai otot rangka dengan satu inti setiap satu el otot
jantung yang membentuk anyaman dengan percabangan. Pada setiap percabangan sel otot jantung terdapat
jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris. Otot jantung mampu berkontraksi
secra ritmis dan terus-menerus sebagai akibat dari aktivitas sel jantung yang
berpautan.
Gerak
otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar (otonom). Kontraksi dan
relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan
melebar secara berirama yang menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya
kontraksi dan relaksasi, darah kita dapat dipompa kedalam pembuluh darah dan
dialirkan keseluruh tubuh.
Mekanisme
gerak otot
Serabut halus sel otot rangka atau
miofibril mengandung filamen protein yaitu filament halus dan filamen kasar.
Filament halus dibangun atas dua untai aktin dan satu untai protein regulator
(pengatur) berupa tropomiosin dan troponin kompleks yang membelit masing-masing
untaian aktin. Filamen kasar yang dibangun oleh myosin. Kombinasi kedua
filament protein ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap pada otot rangka.
Setiap pola unit pola terang dan gelap disebut sarkomer. Sarkomer merupakan
unit fungsional yang mendasar pada kontraksi otot. Sarkomer satu dengan yang
lainya dibatasi oleh garis Z. saat otot berkontraksi, panjang setiap sarkomer
mengalami reduksi (berkurang). Reduksi yang terjadi yaitu jarak dari satu garis
Z kegaris Z berikutkan menjadi lebih pendek. Sarkomer yang berkontraksi tidak
menyebabkan perubahan pada panjang pita A, namun pita I akan memendek dan zona
H menghilang. Pada saat sel-sel otot sedang istirahat tempat pengikatan myosin
pada filamen halus dihambat oleh protein regulator tropomiosin. Agar sel otot
dapat berkontraksi, tempat pengikatan miosindiaktin harus terbuka. Tempat pengikatan
myosin diaksin dapat terbuka saat ion kalsium mengikat troponin dan
tropomiosin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar