Minggu, 13 September 2015

INDIKATOR ASAM BASA

INDIKATOR ASAM BASA

4. Indikator Asam Basa
Untuk mengenal asam dan basa, kita dapat menggunakan alat penunjuk yang disebut indikator asam basa. Ada beberapa jenis indikator untuk membedakan sifat asam dan basa, antara lain kertas lakmus, pH meter, indikator alami, dan larutan indikator asam basa (indikator universal).
a.    Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan lakmus biru. Dalam larutan yang bersifat asam, warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan warna kertas lakmus merah tidak akan berubah. Dalam larutan yang bersifat basa, kertas lakmus biru, tidak akan berubah, sedangkan warna kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Jika larutan yang diamati tidak mengubah warna kertas lakmus biru dan lakmus merah, maka larutan tersebut bersifat netral.
Sifat Beberapa Larutan yang Diuji dengan Kertas Lakmus
No
Larutan
Perubahan Kertas Lakmus
Sifat
Larutan
Merah
Biru
1
Garam
Merah
Biru
Netral
2
Asam klorida
Merah
Merah
Asam
3
Asam sulfat
Merah
Merah
Asam
4
Natrium hidroksida
Biru
Biru
Basa
5
Kalium oksida
Biru
Biru
Basa

Kelemahan kertas lakmus adalh kurang praktis dan tidak dapat menunjukkan nilai pH larutan secara teliti, terkadang perubahan warna yang terjadi terletak di antara dua warna pada skala.

b.   pH Meter

dibandingkan kertas lakmus, pH meter sangat praktis digunakan karena nilai pH akan langsung terbaca pada layar. Alat ini lebih teliti. Penggunaan alat pH meter sangat mudah dengan meletakkan larutan yang diamati dalam gelas piala yang bersih kemudian elektrode pada pH meter dicelupkan ke dalam larutan sampai diperoleh nilai pH yang stabil.

b.   indikator Alami
beberapa jenis tumbuahn dapat digunakan sebagai indikator alami misalnya kunyit, wortel, mahkota bunga sepatu, dan kol merah. Indikator alami yang akan digunakan harus dihaluskan atau digerus terlebih dahulu dengan ditambah sedikit air kemudian ekstrak yang didapat diteteskan ke dalam larutan asam basa yang diamati. Ekstrak tumbuhan tersebut akan berubah warna dalam lingkungan yang bersifat asam atau basa.
 

 

d. Larutan Indikator Universal
            larutan indikator digunakan pada waktu percobaan di laboratorium dengan cara titrasi. Berikut ini beberapa contoh larutan indikator universal dan perubahan warnanya dalam larutan asam dan basa.
Beberapa Contoh Larutan Indikator Universal
No
Larutan Indikator
Daerah pH
Warna yang Dihasilkan dalam
Larutan asam
Larutan Basa
1
Metil oranye
3,1 – 4,4
Merah
Kuning
2
Metil merah
4,2 – 6,2
Merah
Kuning
3
Bromokresol ungu
5,4 – 7,0
Kuning
Ungu
4
Fenol merah
6,8 – 8,2
Kuning
Merah
5
fenolftalein
8,2 – 10,0
Tak berwarna
Merah muda

5. Reaksi Asam dan Basa
a.    Reaksi asam dan oksida basa
Asam + Oksida basa       Garam + Air
Contoh:
Asam klorida + Kalsium oksida       Kalsium klorida + Air

b.   Reaksi Basa dan oksida asam
Basa + Oksida asam        Garam + Air
Contoh:
Kalium hidroksida + Karbon dioksida       Kalium karbonat + Air

c.    Reaksi asam dan logam
Contoh:
Asam klorida + Logam magnesium    Magnesium klorida + gas hidrogen

d.   Reaksi asam dan senyawa karbonat
Contoh:
Asam klorida + Kalsium karbonat   Kalsium klorida + Karbon dioksida + Air

 
6. Garam
            Garam terbentuk dari reaksi antara basa dan asam. Garam bersifat netral sehingga reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi penetralan. Selain garam, senyawa yang terbentuk dari reaksi ini adalah air.
Contoh reaksi penetralan:
a.    Asam klorida + Natrium hidroksida       Natrium klorida + air
b.    Asam sulfat + Magnesium hidroksida       Magnesium sulfat + air

Garam yang sering digunakan di dapur adalah Natrium klorida. Secara tradisional, garam dapu dapat dibuat dari air laut. Dengan mengalirkan air laut pada tempat penampungan tertentu kemudian diuapkan dengan pemanasan sinar matahari, kandungan air pada laut tersebut akan menguap dan yang tertinggal adalah butiran-butiran putih, yang disebut garam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar