Minggu, 13 September 2015

PENJERNIHAN AIR



3. Penjernihan Air
a. Pengolahan Air
            Air yang sudah tercemar sebelumdigunakan harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dimaksudkan untuk mendapatkan air yang layak dikonsumsi.
Adapun persyaratan parameter-parameter, yaitu sebagai berikut:
Ø Parameter fisika, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan harus jernih. Air mempunyai suhu yang sejuk (±250C).
Ø Parameter kimia, yaitu air tidak boleh mengandung zat-zat kimia tertentu dengan jumlah melebihi batas yang telah ditentukan.
Ø Parameter mikrobiologi, yaitu air tidak boleh mengandung coli tinja dan total coliform.

Pengolah air dapat dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi:
1)   Pengolahan air secara fisika
Pengolahan air secara fisika dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada air berupa zat padat, misalnya sampah, kayu, dan pasir. Pengolahan fisika dilakukan dengan pengendapan atau sedimentasi.
2)   Pengolahan air secara kimia
Pengolahan kimia digunakan bahan-bahan kimia. Pengolahan kimia dilakukan agar air memenuhi parameter kimia, misalnya untuk mengontrol pH air supaya netral.
3)   Pengolahan air secara biologi
Pengolahan biologi dilakukan agar air dapat memenuhi parameter  biologi. Antara lain, dengan pemanasan dan penyinaran dengan sinar ultraviolet sehingga bakteri dan virus yang terdapat di dalam air akan mati.


b. Cara Penjernihan Air Sederhana
            Air yang berasal dari sumur dapat menjadi keruh pada musim penghujan karena air bercampur dengan lumpur. Air ini harus dijernihkan terlebih dahulu sebelum dimasak. Penjernihan air dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penyaringan, dan penambahan bahan pengendap.
1)   Pengendapan
Pengendapan dilakukan jika air masih terlihat jernih dan hanya terdapat partikel-partikel yang tergolong suspensi, misalnya pasir.

2)   Penyarinan
Penyaringan dilakukan jika air terlihat keruh karena terdapat partikel-partikel halus yang tergolong koloid. Penyaringan sebaiknya dengan penyaringan bertahap dalam satu wadah disusun secara bertumpuk dari lapisan paling atas, yaitu pasir halus, pasir kasar, batu bata merah atau batu gamping, dan kain. Air yang keluar dari penyaringan bertahap ini adalah air jernih.

3)   Penambahan bahan pengendap
Bahan kimia yang dapat mengendapkan disebut koagulan. Yang dapat digunakan untuk koagulan, yaitu aluminium sulfat atau tawas. Bahan ini dapat mengendapkan partikel-pertikel koloid. Dengan penambahan koagulan, partikel-partikel koloid yang sebelumnya melayang-layang dalam air akan diikat menjadi partikel besar yang disebut flok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar