Senin, 14 September 2015

HUBUNGAN SAINS DENGAN ISLAM



HUBUNGAN SAINS DENGAN ISLAM
A.     Asmaul husna
Asmaul husna adalah nama-nama Allah swt. Yang terbaik dan yang agung, yang sesuai dengan sifat-sifat Allah swt, yang jumlahnya ada 99 nama. Demikian pengertian asmaul husna secara singkat yang kami maksudkan disini berdasarkan firman Allah swt dan hadist nabi Muhammad SAW. Artinya: Allah swt, mempunyai asmaul husna, maka memohonlah kepadanya  dengan menyebut asmaul husna itu. (QS,Al A’raf :180). Dan disebutkan dalam hadist nabi:
Artinya: bahwanya Allah mempunyai 99 nama, yakni 100 kurang satu. Barang siapa yang menghafalnya niscaya akan dimasukan kedalam surge. (HR. Imam Bukhari) oleh sebab itu, asmaul husna mengandung banyak khasiat dan fadilah yang sangat besar dan penting serta bermanfaat sekali  bagi kita sebagai hamba Allah swt. Adapun nama-nama Allah swt itu adalah:
1)                  Allah (tuhan)
2)                  Ar rahman (yang maha pemurah)
3)                  Ar rohim (yang maha penyayang)
4)                  Al maliku (yang maha merajai)
5)                  Al quddus (yang maha suci)
6)                  As salam (yang memberi keselamatan)
7)                  Al mukmin (yang member keamanan)
8)                  Al muhaimin (yang memelihara)
9)                  Al aziz (yang dapat mengalahkan)
10)              Al jabbaar (yang maha perkasa)
11)              Al mutakabbir (yang mempunyai kebesaran)
12)              Al khalik (yang menciptakan)
13)              Al baari (yang melepaskan)
14)              Al mushowwiru (yang menciptakan rupa mahluk)
15)              Al ghaffaar (yang maha pengampun)
16)              Al qodhhaar (yang gagah)
17)              Al wahab (maha pemberi)
18)              Ar rozzaaq (maha pemberi rezeki)
19)              Al fattaahu (pembuka pintu rahmat)
20)              Al aliimu’ (yang maha pengetahui)
21)              Al qaabidlu (yang menyempitkan rizki)
22)              Al baashitu (yang melapang rizki)
23)              Al khaafidllu (yang merendahkan derajat)
24)              Ar raafi’u (yang meninggikan derajat)
25)              Al mu’izzu (yang memuliakan)
26)              Al mudzillu (yang menghinakan)
27)              As samii’u (yang maha mendengar)
28)              Al bashiiru (yang maha melihat)
29)              Al hakamu (yang menetapkan hukum)
30)              Al adlu (yang maha adil)
31)              Al lathiifu (yang maha penyantun)
32)              Al khabiiru (yang maha waspada)
33)              Al hamilu (yang maha penyabar)
34)              Al adhiimu (yang maha agung)
35)              Al ghafuuru (yang maha pengampun)
36)              Asy syakuur (yang berteri makasih)
37)              Al ‘aliyyu (yang maha tinggi)
38)              Al kabiiru (yang maha besar)
39)              Al hafiidhu (yang maha memelihara)
40)              Al muqiitu (yang member makan)
41)              Al hasiibu (yang maha menghitung)
42)              Al jaliilu (yang mempunyai kebesaran)
43)              Al khriimu (yang maha mulia)
44)              Al raqiibu (yang mengawasi)
45)              Al mujiibu (yang mengabulkan)
46)              Al waasi’u (yang maha luas)
47)              Al hakiimu (yang maha bijaksana)
48)              Al waduudu (yang mengasihi)
49)              Al majiidu (yang mulia)
50)              Al baa’itsu (yang membangkitkan)
51)              Asy syahiidu (yang maha menyaksikan)
52)              Al haqqu (yang maha benar)
53)              Al wakiilu (yang maha mengurusi)
54)              Al qowiyyu (yang maha kuat)
55)              Al matiinu (yang maha kokoh)
56)              Al waliyyu (yang melindungi)
57)              Al hamiidu (yang maha terpuji)
58)              Al muhshiyyu (yang maha menghitung)
59)              Al mubdiu (yang memulai)
60)              Al mu’iidu (yang mengembalikan)
61)              Al muhyii (yang menghidupkan)
62)              Al mumiitu (yang mematikan)
63)              Al hayyu (yang maha hidup)
64)              Al qayyuumu (yang berdiri sendiri)
65)              Al waajidu (yang menemukan)
66)              Al maajidu (yang mempunyai kemuliaan)
67)              Al waahidu (yang maha esa)
68)              As shamadu (yang menjadi tempat meminta)
69)              Al qaadiru (yang maha kuasa)
70)              Al muqtadiru (yang sangat berkuasa)
71)              Al muqaddimu (yang mendahului)
72)              Al muakhkhiru (yang mengakhiri)
73)              Al awwalu (yang awal)
74)              A aakhiru (yang akhir)
75)              Adh dhaahiru (yang dhohir kekuasanya)
76)              Al baathinu (yang tak kelihatan dzatnya)
77)              Al waliy (yang menguasai)
78)              Al muta’aaly (yang maha tinggi)
79)              Al barru (yang maha baik)
80)              At tawwaabu (yang maha menerima taubat)
81)              Al muntaqimu (yang memberi siksaan)
82)              Al ‘afuwwu (yang maha pemaaf)
83)              Ar rauufu (yang maha belas kasihan)
84)              Maaliku mulki (yang member kerajaan)
85)              Dzul jalaali wal ikram (yang mempunyai keagungan dan kemuliaan)
86)              Al muqsitu (yang maha adil)
87)              Al jaami’u (yang mengumpulkan)
88)              Al ghaniyyu (yang maha kaya)
89)              Al mughnii (yang member kekayaan)
90)              Al maani’u (yang mempertahankan)
91)              Adh dharru (yang membuat bahaya)
92)              An naafi’u (yang memberi pemanfaat)
93)              An nuuru (yang memberi cahaya)
94)              Al haadii (yang member petunjuk)
95)              Al badii’u (yang menciptakan)
96)              Al baaqii (yang  maha kekal)
97)              Al waaritsu (yang kekal abadi)
98)              Ar rasyiidu (yang maha pandai)
99)              Ash shabuuru (yang maha penyabar)

Telah diketahui bahwa dari 99 nama-nama Allah swt, ada beberapa nama yang dapat dipahami dengan jelas manfaat dan aplikasinya didalam kehidupan manusia terutama bentuk kasih sayangnya Allah swt terlihat nyata dalam tubuh kita. Contohnya ada beberapa organ tubuh kita yang sistemnya diatur oleh saraf tetapi tidak lepas dari pengawasan Allah swt. Itulah bentuk rasa saying Allah kepada manusia dan mahluk-mahluknya di alam ini. Manusia yang beriman kepada Allah swt telah di perintahkan untuk beribadah dan menyembah kepadanya, yaitu dengan menjalankan perintah sholat.
Di dalam  alqur’an surat (adz Dzaariyaat (51) ayat 56-58), yang artinya: dan tudaklan aku ciptakan jin dan manusia keculai untuk menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka aku makan. Sesungguhnya Allah maha pemberi rezeki lagi mempunyai kekuatan yang kokoh. Berikut ini merupakan hubungan sholat dengan ilmu sain teks yakni sitem rangka tubuh manusia.Shalat sebagai tiang agama adalah ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim dari  Sudut pandang ilmiah menjadikan shalat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit.
Mari kita coba simak setiap gerakan dalam ibadah Solat berikut ini :




TAKBIRATURIKRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi
bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I'TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih
lancar.

SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tumaâninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
SALAM
Gerakan:Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar & dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar