Minggu, 13 September 2015

REAKSI KIMIA



D. Reaksi Kimia
1. Persamaan Reaksi Kimia
            Reaksi kimia yang terjadi ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Zat-zat yang bereaksi disebut zat pereaksi (reaktan) dan zat yang terbentuk disebut zat hasil reaksi atau produk reaksi.
Aturan Penulisan Persamaan reaksi
a.    Zat pereaksi ditulis di sebelah kiri dan produk reaksi ditulis di sebelah kanan.

A + B               C

A dan B adalah zat pereaksi dan C adalah zat produk, tanda panah menyatakan arah jalannya reaksi. Pada contoh ini reaksi berjalan ke arah C.
b.    Unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi cukup ditulis dengan rumus kimianya saja, misalnya reaksi antara magnesium dengan gas klor membentuk magnesium klorida.

Magnesium + Gas klor                Magnesium klorida

Mg + Cl2 MGCl2

c.    Jika jumlah atonya belum sama, maka jumlah atom yang belum sama antara kiri dan kanan dikalikan dengan angka tertentu sehingga menjadi sama. Angka tertentu itu disebut koefisien reaksi dan ditulis di depan unsur atau senyawanya. Berikut contoh reaksi antara natrium klorida dan magnesium sulfat.

NaCl + Mg SO4Na2SO4 + MgCl2

Pada persamaan tersebut, jumlah atom Na dan Cl pada ruas kiri adalah 1 dan pada ruas kanan 2, maka NaCl dikalikan 2 atau mempunyai koefisien reaksi 2 menjadi:

2NaCl + MgSO4Na2SO4 + MgCl2
d. Wujudzat yang terlibat reaksi ditulis, wujud zat cukup ditulis singkatannya dalam bahasa Inggris.
      
Wujud Zat
Penulisan
Padat atau solid
s
Cair atau liquid
l
Gas atau gas
g
Larut dalam air atau aqua
aq

Contoh:
2 Na (s) + 2H2O (l) 2NaOH (ag) + H2 (g)
2. Ciri-ciri Terjadinya Reaksi Kimia
     Terjadinya reaksi kimia dapat diidentifikasi dari timbulnya perubahan warna. Adanya warna pada senyawa berhubungan dengan adanya energi yang diserap oleh elektron-elektron suatu atom logam pada senyawa tersebut. Atom-atom tersebut bermuatan listrik. Sehingga disebut ion. Logam-logam yang memiliki karakteristik seperti ini dalam sistem periodik unsur digolongkan sebagai logam transisi. Energi yang diserap oleh elektron dalam logam ini besarnya sesuai dengan panjang gelombang energi daerah sinar tampak tertentu.
a.    Perubahan warna
b.   Perubahan Suhu
     Perubahan suhu pada reaksi kimia menandakan adanya perubahan energi yang menyertai reaksi. Ada dua perubahan suhu, yaitu suhu akhir reaksi lebih tinggi atau suhu akhir reaksi lebih rendah. Berdasarkan perubahan suhu yang terjadi, reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.




1)   Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan energi atau panas. Reaksi eksoterm berlangsung secara spontan, begitu zat pereaksi dicampurkan akan terjadi kenaikan suhu yang dialirkan atau dibebaskan ke lingkungan.

2)   Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap energi panas dari lingkungan. Reaksi endoterm ditandai dengan penurunan suhu reaksi. Contoh reaksi endoterm adalah memasak makanan memerlukan bantuan energi panas dari luar, seperti api kompor dan proses fotosintesis memerlukan energi panas dari sinar matahari.

c. Pembentukan Endapan
Reaksi kimia dapat juga diamati jika pada saat reaksi berlangsung terjadi endapan, seperti reaksi antara perak nitrat dan natrium klorida. Reaksi tersebut menghasilkan endapan perak klorida.
d. Pembentukan Gas
Pembentukan gas merupakan salah satu tanda terjadinya reaksi kimia. Terbentuknya gas dapat diketahui dengan adanya gelembung-gelembung di dalam larutan atau diuji dengan nyala api jika yang terbentuk adalah gas oksigen. Gas karbon dioksida dapat diuji dengan mengalirkan gas tersebut ke dalam air kapur karena gas karbon dioksida dapat mengeruhkan air kapur.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar